Tuesday, September 1, 2015

Inilah Mahluk Menjijikkan yang Hidup di Wajah Manusia


Inilah Mahluk yang Hidup di Wajah Manusia

Ketika bercermin, menatap wajah yang gagah atau cantik tentu saja Anda merasa senang dan bahagia, bukan? Tapi pernahkah Anda mengetahui bahwa ada makhluk yang mengerikan yang hidup di wajah Anda? Secara kasat mata mungkin Anda tidak menyadari, karena memang ukurannya sangatlah kecil.

Anda tidak perlu kaget ketika mengetahuinya, karena setiap bagian tubuh manusia di huni oleh makhluk-makhluk kecil yang berukuran ekstra miroskopik. Tidak terkecuali adalah wajah yang Anda kagumi itu. Ya, ada makhluk yang mengerikan yang hidup di wajah manusia, mau tahu seperti apa makhluk tersebut?

Seperti di lansir Medicine.academic.ru wajah manusia dihuni oleh makhluk kecil dan menjadi inang di wajah anda yaitu kutu yang bernama Demodex folliculorum dan Demodex brevisDemodex folliculorum merupakan kutu yang berdiam di folikel rambut, sedangkan kutu Demodex brevis hidup di kelenjar yang sangat berdekatan drngan folikel rambut. Untuk sebagian besar dari kutu-kutu ini di temukan di wajah, hidung, alis dan bulu mata.


Seperti di lansir Medicine.academic.ru wajah manusia di huni oleh makhluk kecil dan menjadi inang di wajah anda yaitu kutu yang bernama Demodex folliculorum dan Demodex brevis. Demodex folliculorum merupakan kutu yang berdiam di folikel rambut , sedangkan kutu Demodex brevis hidup di kelenjar yang sangat berdekatan drngan folikel rambut. Untuk sebagian besar dari kutu-kutu ini di temukan di wajah anda , juga ada di hidung , alis dan juga bulu mata.

Semakin tua umur sesorang maka akan semakin banyak jenis kutu ini akan hidup ber berkembangbiak di wajah anda. Di katakan oleh seorang ahli serangga bahwa penyebaran kutu ini dipercaya karena adanya kontak jarak dekat antara orang dengan orang lainnya.





Selama ini, para ilmuwan berpikir bahwa hanya sebagian kecil dari populasi manusia memiliki tungau wajah.

Namun, sebuah studi baru yang dipimpin oleh Megan Thoemmes, seorang mahasiswa pascasarjana di biologi di North Carolina State University, menemukan bahwa 100 persen dari 253 orang di atas usia 18 yang dijadikan sampel oleh timnya memiliki DNA tungau di wajah mereka, menunjukkan bahwa tungau ini bisa bersifat universal dan ada di semua wajah manusia dewasa.

Studi ini juga menemukan bahwa wajah manusia merupakan rumah bagi dua spesies yang berbeda dari tungau. Yang pertama adalah Demodex brevis, yang membuat liang ke dalam kelenjar keringat.

Spesies lainnya, Demodex folliculorum, tinggal di folikel-folikel bulu mata, alis dan kulit wajah.

Manusia adalah raksasa super besar yang penuh keringat dan berminyak bagi tungau-tungau ini. Kita memiliki bayak relung-relung di mana organisme dapat hidup dan berkembang. Jaringan gua-gua kulit kita menawarkan makanan dan tempat tinggal untuk dua spesies tungau ini.

Biasanya hanya ada satu tungau brevis per kelenjar sebaceous (kelenjar mikroskopik yang berada tepat di bawah kulit yang mengeluarkan minyak yang disebut sebum), dan 3-6 tungau folliculorum per folikel rambut. Karena Anda memiliki 5 juta folikel rambut, maka ….
OK, mungkin bukanlah fakta yang menyenangkan untuk anda ketahui

Para ilmuwan sudah tahu tentang tungau ini selama lebih dari seratus tahun; mereka pertama kali dijelaskan pada tahun 1842. Mereka benar-benar tidak berbahaya. Namun apa yang tungau ini lakukan dan bagaimana kita mendapatkannya, baru mulai sedikit dipahami.

Jangan khawatir, tungau-tungau ini tidak buang kotoran pada anda. kedua spesies tidak memiliki anus; mereka hanya menyimpan semua kotoran sampai mereka mati. Setelah mereka mati cengkeraman mereka lebih kendor dan mereka dilepaskan ke permukaan kulit Anda; DNA dan limbah mereka bergabung dengan lapisan berminyak, menjaga kelembaban epidermis anda.

Setelah peneliti memiliki informasi genetik tentang tungau, serta informasi geografis tentang tuan rumah mereka, mereka mulai mengetahuitentang betapa terkaitnya kita dengan populasi tungau kita.

Dua spesies tungau yang berbeda bukanlah kerabat dekat, dan tampaknya telah diperoleh dari inang/tuan rumah yang berbeda di masa lalu evolusi kita. D. brevis lebih erat terkait dengan tungau anjing daripada tungau D. folliculorum, mereka berbagi ruang di folike-folike rambut.

Variasi geografis dalam keanekaragaman tungau juga tidak biasa; D. brevis orang di Cina, dengan orang Amerika jauh lebih beragam daripada genetik D. folliculorum. Hal ini juga sesuai dengan biologi dari dua spesies tersebut. Spesies folliculorum yang lebih besar suka berkelompok dan lebih aktif, sehingga mencampur-aduk gen mereka lebih sering. Spesies D. brevis yang lebih kecil, lebih terisolasi, sehingga mutasi dan pergeseran genetik terakumulasi sebagai variasi genetik dalam populasi pori-pori kecilyang terisolasi. Variasi ini juga tampaknya adalah echo sejarah genetik manusia; ketika populasi manusia terbagi dan menyimpang 40.000 tahun yang lalu, begitu pula garis keturunan tungau kita.

Singkatnya, Tungau yang dikumpulkan dari wajah di tempat yang berbeda, dapat dibedakan secara genetik satu sama lain, yang membuat mereka berguna untuk melacak populasi manusia dan migrasi mereka.

Makhluk ini akan menghabiskan siklus hidupnya hanya di dalam folikel rambut termasuk dari lahir hingga mati di wajah anda. Perlu anda tahu juga bahwa makhluk ini sangat takut dengan cahaya oleh karena itu mereka bergerak ketika wajah anda tidak terkena sinar cahaya secara langsung. Pergerekannya pun begitu lamban, yaitu hanya 1 cm per satu jam.

Apakah dengan adanya makhluk ini dapat menimbulkan penyakit? untuk sementara belum ada  bukti yang menunjukan bahwa keberadaan makhluk ini dapat menimbulkan penyakit walaupun ada yang menyebutkan bahwa makhluk ini ada kaitannya dengan penyimpangan kulit. Kebalikan dari itu, dengan adanya 2000 jenis kutu wajah di wajah anda menunjukan bahwa wajah anda sehat.
Load disqus comments

0 comments